Monday, 27 May 2013

PKL - Pedagang Kaki Lima

Pedagang Kaki Lima yang biasa di singkat dengan PKL adalah para pedagang yang menjajakan jualannya dengan sebuah gerobak. PKL sangat identik dengan sebuah gerobak. contohnya saya ambil di kota bandung, kebanyakan PKL yang bertebaran di kota bandung ini menempati ruas2 jalan seperti pada trotoar jalan untuk pejalan kaki maupun mengambil lahan jalan raya. yang menjadi pokok masalah nya adalah apakah para PKL tersebut tidak tahu akan dampak apabila mereka berjualan di sepanjang jalan atau kurangnya lahan yang tersedia untuk para pedagang mencari nafkah ?. menurut saya keduanya sangat berkaitan. besar kemungkinan bahwa para pedagang tidak tahu dampak bagi mereka dan juga lingkungan juga kurangnya lahan untuk para pedagang mecari nafkah.
pertama akan saya bahas tentang "apakah para PKL tidak tahu akan dampak apabila mereka berjualan di sekitar jalan ?".
memang, biasanya para PKL tidak memperdulikan dampak yang mereka sebabkan ke lingkungan, yang difikirkan mereka adalah untuk mencari nafkah bagi keluarga mereka. dengan keadaan seperti ini alangkah baiknya apabila para PKL tersebut diberikan pengarahan oleh pemerintah setempat. keberadaan PKL kadang mengganggu. contohnya saja, apabila PKL berjualan diatas trotoar untuk pejalan kaki, pejalan kaki akan merasa terganggu karena mereka harus turun kejalan raya untuk melanjutkan perjalannya. sedangkan sangat beresiko kecelakaan bagi pejalan kaki apabila mereka turun ke jalan raya secara mendadak. banyak yang saya lihat apabila PKL itu membuang sisa-sisa jualan mereka dalam drainase. apakah drainase itu berfungsi untuk pembuangan sampah ? tentu saja tidak. drainase berfungsi untuk mencegah terjadinya banjir dengan mengalirkannya air. apa jadinya apabila sisa-sisa jualan PKL tersebut dibuang di drainase ? kemungkinan besar banjir akan terjadi akibat meluap nya air di drainase karena tertumpuknya sampah-sampah sehingga menyebabkan aliran airnya terhambat. jumlah PKL di kota bandung lebih dari 10, apabila ada 100PKL dan yang membuang sisa jualan mereka ke dalam drainase ada 70%nya, sepertinya nanti bebrapa tahun yang akan datang, kota bandung akan cepat banjir apabila hujan deras terus menerus.
dan apa yang terjadi apabila PKL mengambil lahan jalan raya yang digunakan bagi para pengendara baik motor maupun mobil ? sangat rawan kecelakaan bagi para PKL, tingkat mereka akan medapatkan bencana kecelakaan sangat tinggi karena memang mereka tidak seharusnya berjualan dengan mengambil sisi jalan raya.
semuanya besar kemungkinan terjadi karena tidak ada atau kurangnya lahan bagi para PKL untuk berjualan. memang benar, tidak adanya lahan yang diberikan pemerintah untuk mereka berjualan bisa memicu para PKL untuk berjualan di trotoar atau sisi jalan raya. mungkin anda bertanya, "apakah ada para PKL yang berkumpul di satu lahan dan tidak mengganggu pengguna jalan maupun trotoar?"
jawaban saya : "ADA" ini adalah foto para PKL disatu lahan :
named : Kliningan
"kliningan" kata-kata yang biasa digunakan masyarakat untuk menunjukkan tempat diatas. ada sebagian dari masyarakat kota bandung yang tidak tahu kliningan itu berada dimana. Kliningan berada di Jl. kliningan, buah batu kec lengkong didepan SMK 4. bisa di lihat dari foto diatas bahwa mereka sama sekali tidak memakan lahan untuk pejalan kaki maupun raya. sangat tertib bukan ? dan kelihatan bersih. dengan begini mereka tidak membahayakan nyawa mereka dan lingkungan atau masyarakat sekitar.
malam hari di kliningan
suasana pada malam hari di kliningan seperti gambar diatas. para PKL tidak membawa gerobak mereka pulang. mereka meningalkannya disana karena itu adalah lahan tetap bagi mereka untuk berjualan.
kliningan

yang menjadi masalah bukan lagi lahan untuk para PKL tetapi "lahan parkir". jelas sekali pada gambar diatas, kurangnya lahan parkir ini menyebabkan pengguna parkir sembarang dan memakan lahan bagi pejalan kaki. memang di suatu lahan itu ada kekurangan dan kelebihannya. tapi sebisa mungkin untuk menimalisirkan kekurangan dan memperbanyak kelebihannya. tidak ada tepatnya yang salah, apakah PKL, Masyarakat atau Pemerintah. ketiga nya memiliki argumen masing-masing dan kadang menjadi egois. yang hanya bisa dilakukan adalah mulai dari individu masing-masing. coba renungkan apa yang telah kita perbuat, apakah ada yang merugikan masyarakat disekitar kita atau malah merugikan lingkungan tempat kita tinggal ? jika melakukan maka perbaiki lah, jika sudah menjaga maka jagalah dengan sepenuh hati. jika bukan kita yang menjaga lingkungan tempat kita tinggal, siapa lagi yang akan menjaganya? jangan berharap bahwa orang lain akan melakukannya, jika diri kita sendiri tidak melakukannya apakah orang lain mau ?
bercermin pada diri sendiri apa yang pantas dan tidak pantas dilakukan. hal ini juga sangat berlaku bagi saya. berusahalah sebaik mungkin dan Allah akan memberikan yang lebih baik dari yang kita lakukan sekarang.

*keep pray, keep faith, keep believing in Allah, with Allah beside us everything's gonna be okay, He will protect us. don't forget to say thankyou to Allah it's not waste much time. look around you, so many people with different condition. don't frown and never regret, cause you'll never know who got the baddest thing more than you.* wassalam. . .

No comments:

Post a Comment